Selasa, Desember 02, 2008

Sicilia via Bangka

Hmm.. sekitar 4 bulan lalu saya jalan2 ke Bangka, pulau kelahiran papa.. Untuk pertama kalinya dalam hidup akhirnya saya menapak ke pulau ini..

First Impression ? Panas.Gerah.Lembab.ACMobilnyaRusak.

Ah, perlu sedikit beradaptasi, dari Bandung yang sejuk ke Bangka yang panas. Baru - baru sebelum saya menapak kaki ke sana saya baca buka Andrea Hirata "Laskar Pelangi". Saya pernah berpikir bahwa Pulau Belitung tidak akan jauh berbeda keadaannya dengan Pulau Bangka, tapi ternyata kata papa Pulau Belitung lebih tertinggal dibandingkan Pulau Bangka, memang wajar saja sih Pangkal Pinang kan sedang berbenah diri setelah dijadikan ibu kota provinsi Bangka-Belitung.
Hal kedua yang saya perhatikan yaitu infrastruktur2, iklan2, bahkan penunjuk jalan banyak dihiasi oleh tulisan "PN.TIMAH" lengkap dengan lambangnya.. yup, timah harganya memang naik kembali dan PN. TIMAH pun sedang merangkak naik. Untuk yang menyangka bahwa PN.TIMAH sudah bangkrut itu salah BESAR!! (Saya pernah berdebat mengenai hal ini dengan teman saya, dan dia masih bersi kukuh bahwa PN.TIMAH sudah bangkrut.. Grrr..!!).
Ah, klo detail bagaimana pantai, makanan, dan budaya lebih baik cari di google.. Sedikit malas saya membahas hal - hal seperti itu..

Yang lebih saya perhatikan adalah bagaimana orang - orang di sana saling terikat satu sama lain.. Hari ke-2 di Bangka, papa saya mengajak saya bertemu dengan teman-temannya di sana.. Bahan pembicaraannya rata-rata hampir mirip, gak jauh dari masalah2 Bisnis Milyaran Keluarga, Kong Kalikong Keluarga dengan Pemerintah/Lembaga Hukum, dan Masalah Keluarga dengan Kekuasaannya. Saya sempat kaget, betapa miripnya kondisi ini sama film-film mafia Italia. Saya ingat betul, mafia yang paling ditakuti di film - film mafia diantarnya adalah mafia dari pulau kecil di bawah Italia, bernama Pulau Sicilia, dimana keluarga-keluarga di sana saling berebut kekuasaan tapi anggota keluarga saling menjaga satu sama lain.. Sepertinya kondisi geografis memang sedikit banyak mempenaruhi gaya hidup satu keluarga. Tuntutan untuk lebih menjaga supremasi keluarga dan juga untuk saling menjaga satu sama lain dari acaman luar lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kelurga2 yang tinggal di mainland.

Sebenarnya, pengalaman inilah yang lebih berharga dibandingkan pantai dan seafood.. Walaupun memang saya gak pungkiri bahwa pantai di sana indah dan seafoodnya pun top markotop!! Hehe..

"Leave the gun. Take the cannoli."
Ambil baiknya, tinggalkan yang buruknya..


0 komentar:

  © Blogger template ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP