Kamis, Oktober 22, 2009

Jurnal Medan (Again) : Unfamiliar Ceiling

Masih berat mata ini, tapi suara hiruk pikuk dan kebisingan di luar tak henti - hentinya berusaha menbangunkan diriku yang masih ingin terus terlelap. Dan akhirnya, aku kalah telak dan menyerah kepada keadaan. Kubuka mata ini, dan aku disambut oleh langit - langit putih tanpa dekorasi tanpa motif, sepersekian detik aku pertanyakan dimana langit - langit coklat berhiaskan motif kayu berlintang 45 derajat yang biasanya menyambutku pada saat aku bangun ? Ah, ternyata aku belum terharmoni dengan keadaan sekitar, memang butuh waktu beberapa hari lagi untuk bisa berselaras dan bersenada dengan lingkungan baru. Kutatap sumber cahaya dari jendela yang persis di sebelah tempat tadi aku tidur, mendung ternyata. Jam berapa kira - kira ini ? Melihat dari cahaya matahari dan arah jatuhnya bayangan, sepertinya sih jam 8 atau jam 9an. Kuambil jam untuk memastikan waktu, jam 11 ternyata.. Pas juga waktu tidurku ini, 8 jam..

Penasaran dengan kebisingan di luar, aku keluar sekalian melihat keadaan meja makan. Ternyata sumber kebisingannya dari tukang - tukang yang memperbaiki jalan , supaya baik jalannya (Kaya Lagu Delman). Lantai garasi di depan rumah om-ku ini memang sudah lepas - lepas dari tanah karena memang dibuat dari batu - batu yang ditempelkan ke tanah, jadi harus selalu diperbaiki secara periodik. Dan om-ku ini mau menumbuhkan rumput di antara batu - batu yang dijadikan lantai menuju garasi itu, supaya nantinya lantai menuju garasi itu akan dijadikan rumput. Dia juga pernah menceritakan, kalau rumput yang akan ditanam adalah rumput gajah, karena rumput Swiss tidak bisa tumbuh kalau tergeleng - geleng mobil. Karena tidak mengerti masalah rumput dan jenisnya, aku melihat ke lantai garasi agar terlihat tertarik dengan rumput yang akan ditanam di lantai garasi. Memang sedikit unik om-ku ini.
Malam minggu di Medan, tadinya berniat untuk ke kantor Bappeda sekalian silaturahmi, namun karena Kepala Bappedanya sedang ke luar kota jadi malam minggu ini bisa dijadikan waktu lowong untuk keliling Medan, sekalian dalam rangka mengharmonisasikan diri kembali di Medan. Agar bisa terpenuhi misi penting ini, si Yudha pun mengajak adik temannya yang punya alat transportasi darat 4 roda. Alhasil menjadi malam minggu pertama di Medan yang benar - benar dapat dikatakan sebagai malam minggu, Sun Plaza - USU - Merdeka Walk - Medan Fair, pulang sampai rumah keletihan jam 10 malam. Har minggu mungkin tidak bisa berkeliling lagi, karena harus mulai persiapan untuk kembali ke Kantor BAPPEDA.
At last at least mission accomplished! :D

0 komentar:

  © Blogger template ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP