Rabu, Oktober 21, 2009

Journal Medan (Again)


Sebulan lebih kami tidak menapakkan kaki di kota ini.  Langkah pertama di kota ini dimulai dengan nada air dari langkah kaki ketika berjalan menapaki permukaan aspal Polonia.  Ternyata malam pertama di kota ini diberkahi dengan hujan, hujan lebat dan berpetir.  Memang terasa guncangan pada saat terjadi di udara, tapi untungnya pendaratan dilakukan dengan baik bahkan mendekati sempurna.  Kata seorang teman saya “hujan membawa berkah” tapi sepertinya sudah gak berlaku untuk kota – kota besat.  Pengalaman saya hidup di kota besar, hujan membawa dua hal, macet dan banjir.  Terkecuali untuk orang yang beropini bahwa macet dan banjir adalah berkah, maka menurut saya opini hujan membawa berkah sudah tidak berdasarkan lagi (red-invalid). Hujan yang lebat dan petir yang dasyhat membuat kami terbirit - birit mecari perlindungan terdekat, dengan sigap kami lari menuju ruangan bandara.  Di sana sudah menunggu satu orang utusan dari ‘kediaman’, figurnya kekar dan tinggi, orang terakhir dalam daftar ‘orang yang cari ribut.  Tetapi begitu diminta untuk mengambil troley untuk bawaan barang kami, dalam waktu 2 menit dia sudah siap dengnan troley, padahal troley di Polonia bisa tergolong barang langka gara- gara sudah dibooking oleh courier – courier bandara.  Hebat, patut diacungkan dua jempol memang didikkan TNI. 

 


Suasana kota Medan malam hari, tidak membuat rindu memang, namun berbeda dengan kota Bandung jadi membuat saya selalu tertarik.  Malam jam 7, kota Metropoloitan ke 3 Indonesia ini sudah tampak lengang dan gelap.  Namun suasana malam ini sedikit berbeda, hujan yang membasahi jalanan kota Medan memantulkan cahaya dan nuansa lebih, membuat perjalanan 10 menit dari Polonia ke kediaman menjadi sangat tidak terasa, setangah hati rasanya turun dan meninggalkan suasana yang unik tadi.

Om saya menjemput saya dari kediaman Sudirman, senyum hangatnya yang menyambut kedatangan saya membuat ‘rumah’ baru di kota yang berjarak ratusan kilo dari ‘rumah’ saya yang asli.   Yup, sepertinya selama saya di Medan ini saya tidak akan merasa jauh dari rumah.  Suasana yang hangat dan nyaman ini akan saya jadikan fondasi yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan saya di sini.

0 komentar:

  © Blogger template ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP