Selasa, Agustus 25, 2009

Handuk

Saya pernah dibelikan handuk, warnanya biru. Ukurannya kecil, lebih kecil dari handuk mandi biasa tapi lebih besar sedikit dibandingkan untuk kain untuk mengepel lantai. Semenjak dibelikan handuk ini oleh mama saya, saya klaim handuk ini sabagai handuk lapangan.. Tidak pernah dipakai kecuali di lapangan, tapi akhir2 ini sering dipakai di rumah karena handuk saya untuk biasa mandi sudah compang camping.. Handuk lapangan ini memang dekil, yah namanya juga sering dipakai di lapangan, suka tiba2 dijadikan lap untuk minuman tumpah dan lap untuk ngangkat panci panas. Nah, perjalanan saya ke Medan ini, begitu saya diingatkan untuk membawa handuk, pikiran saya langsung ke handuk kecil warna biru kehitam2an ini, supaya mudah bawanya, travel bag saya sudah cukup penuh oleh baju, laptop, dan titipan untuk om saya di Medan.
Hari ke4 saya di Medan, setelah mandi saya melihat teman saya, Yudha, menjemur handuk di dalam. Halah, masa jemur di dalam ? Kapan keringnya ? Dengan sombongnya, saya menjemur handuk kecil lapangan saya itu di luar, di tempat matahari langsung menyengat dan kebetulan ada jemurn handuk juga di luar ruangan, semakin merasa menang saya dengan kecerdasan saya untuk menjemur handuk di luar. Namun, tak disangka.. Sorenya hujan lebat.. Handuk sayapun basah di luar sendirian.. (*Sigh*) Dan saya baru sadar bahwa handuk saya basah ketika paginya mau mangambil handuk buat mandi..

A little lesson, check the forecast before u dry your wet towel.. Damn..

0 komentar:

  © Blogger template ProBlogger Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP